Laman

Cari Blog Ini

Minggu, 17 November 2013

Artikel Ilmiah Populer


Etika dan Sistem Informasi

Perkembangan Ilmu pengetahuan dan sistem informasi berlangsung dengan sangat cepat. Dengan perkembangan tersebut, diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia. Untuk menjadi manusia yang lebih baik. Maka tidak cukup dengan hanya mengandalkan ilmu pengetahuan dan sistem informasi saja, akan tetapi manusia juga harus menghayati secara mendalam tentang kode etik ilmu pengetahuan dan sistem informasi dan kehidupan. Apabila manusia sudah jauh dari etika, maka kehidupan ini akan terasa kering dan hampa. Oleh karena itu, ilmu dan pengetahuan yang dikembangkan oleh Manusia harus tidak mengabaikan yang namanya etika.

Penilaian seorang ilmuwan yang mungkin salah dan menyimpang dari norma, seyokyanya dapat digantikan oleh suatu etika yang dapat menjamin adanya suatu tanggung jawab bersama, baik dari pihak pribadi, etika profesi komputer, dan faktor hokum undang-undang pemerintah masyarakat serta ilmuwan itu sendiri.

Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai ethics dan etiquette.

Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma.

Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-undangan, norma agama berasal dari agama sedangkan norma moral berasal dari suara batin. Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan norma moral berasal dari etika.

Sebenarnya semua urusan atau semua masalah itu pasti akan berhubungan dengan apa yang dinamakan dengan Etika karena dalam kehidupan kita harus mempunyai Etika baik itu dalam keadaan di dunia nyata atau di dunia maya, baik itu di urusan agama atau hukum Negara, apalagi didunia sistem informasi, karena didalam dunia sistem informasi bukan hanya sebatas satu atau dua orang saja akan tetapi di situ mencakup banyak orang. Bahkan dalam dunia sistem informasi itu sendiri ada yang mengatur masalah Etika tersebut.

Dalam hal ini saya memberikan satu contoh bahwasannya ada sebuah Etika dalam dunia sistem informasi.

Contoh :

Rumusan Permasalahan :

Banyak perusahaan yang mempunyai tugas yang sangat kompleks, berusaha meningkatkan kinerja perusahaannya dengan menggunakan berbagai aplikasi komputer. Ragam tugas yang terus berkembang di berbagai perusahaan tersebut sangat memungkinkan bagi semua progremmer komputer untuk membuat aplikasiuntuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Seorang ahli sistem informasi bekerja sebagai seorang profesional di sebuah bank ternama di indonesia.sebut saja Pak A. Pak A mempunyai teman seorang agen perjalanan haji dan umroh, sebut saja namanya Pak B. Mereka berteman baik sejak lama dan selalu bekerja sama dalam berbagai bidang. Pada suatu ketika, pak B menemui Pak A untuk meminta bantuannya dalam rangka kegiatan pemasaran biro perjalanan yang dimilikinya. Pak B memohon untuk dibantu mendapatkan nomor handphone (hape) nasabah bank yang berada dalam wewenang tugas Pak A dengan imbalan tertentu. Mengingat Pak A baru bergabung dibank tersebut, maka kondisi keuangan Pak A belum setiap bulannya, maka tawaran Pak B akan menjadi sesuatu yang menggiurkan dan akan sangat membantu keuangan keluarganya.

Pertanyaan ?

Jika anda adalah Pak A, analisislah kondisi tersebut berdasarkan tinjauan moral pribadi, etika profesi komputer, dan faktor hukum negara, jika anda adalah seorang ahli sistem informasi yang menghadapi situasi tersebut diatas ?

Analisis :

Berdasarkan tinjauan moral pribadi bahwa masalah yang tertera diatas jika dilihat dari sisi moral pribadi maka kalau kita membantu Pak B maka Pak A akan dinilai mempunyai Etika dikarenakan Pak A dan Pak B sudah berteman sejak lama, sedangkan apabila dilihat dari sisi Etika Profesi Komputernya maka jika pak A membantu si Pak B maka Pak A dinilai tidak mempunyai moral dikarenakan meskipun meminta nomor Handphone nasabahnya itu hanya pada nomor nasabah yang berada pada wewenang Pak A, akan tetapi nomor tersebut di pakai untuk kepentingan bisnisnya sendiri demi suksesnya bisnis tersebut. dan yang terakhir apabila ditinjau dari factor hukum Negara, jika Pak A membantu Pak B maka Pak A dianggap tidak beretika karena itu sama halnya melakukan kecurangan demi kepentingan keuangan pribadi.

Cukup sekian posting dari saya semoga bermanfaat. . . . :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar